JUDUL :
STUDI TENTANG MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI MI MUHAMMADIYAH KEDUNGGUDEL TAHUN
PEMBELAJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam hidup dan
kehidupan ini, PAI memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap sendi
kehidupan manusia, maka sudah pasti tidak ada orang yang dapat hidup layak
tanpa menguasai pendidikan agama. Apalagi pendidikan agama Islam yang merupakan
kebutuhan pokok bagi umat muslim. Di dalam ilmu agama tersebut banyak sekali
hal-hal yang diajarkan, terutama menyangkut tentang ibadah kepada Allah SWT,
begitu penting dan vital arti pendidikan agama tersebut, sehingga setiap
manusia diwajibkan untuk mempelajarinya.
Agama
Islam merupakan agama yang mayoritas di Indonesia, kurang lebih sekitar 90 %
penduduk memeluk agama Islam. Namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan
kenyataannya.
Oleh
karena itu berjamuranlah pondok-pondok pesantren yang siap mendidik
santri-santrinya untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam yang benar-benar
Islam, bukan hanya Islam di KTP. Maka sangat berperan sekali pondok-pondok
pesantren dalam memajukan dakwah Islam sekaligus mengislamkan orang-orang yang
memang sudah beragama Islam.
Untuk
mengislamkan anak-anak didik yang masuk disekolah-sekolah umum, maka pemerintah
mewajibkan adanya mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebagai bekal untuk
menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT, mulai dari sekolah dasar sampai
dengan perguruan tinggi dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan, maka tugas
guru adalah mendidik murid-muridnya supaya lulusan-lulusan tersebut nantinya
mampu untuk menguasai IPTEK sekaligus IMTAQ-nya.
Keluarga
merupakan lembaga sosial yang pertama dan utama dalam pendidikan anak dan orang
tua merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menentukan kelangsungan
pendidikan anak. Tanpa adanya dukungan orang tua, maka apa yang di harapkan dan
diaspirasikan pembelajar akan mengalami banyak hambatan seperti yang dikatakan
Febianto (1980), yakni :
“Oleh karena
anak merasa tidak di perhatikan lagi oleh orang tuanya yang sibuk dengan urusan
masing-masing, maka anak berusaha mencari tempat lain dimana mereka memperoleh
perhatian dan diterima oleh kelompok, mereka lari kedalam pergaulan dengan anak
sebaya dan membentuk gelanggang serta melakukan apa saja yang mereka anggap
baik agar dapat menarik perhatian orang lain dan dapat diterima oleh kelompok”.
Dari
pernyataan tersebut, dapat di tarik kesimpulan bahwa apabila pembelajar tidak
memperoleh dukungan dalam mempelajari agama, maka dia mencari jalan keluar
kearah negatif, bahkan pembelajar cepat terpengaruh oleh lingkungan pergaulan
yang berperilaku menyimpang, seperti pelanggaran norma-norma yang berlaku.
Untuk itu untuk meningkatkan minat belajar anak terhadap mata pelajaran
pendidikan agama Islam perlu adanya dukungan orang tua baik berupa bimbingan,
dorongan gairah belajar, baik yang berbentuk pemberian hadiah, bimbingan maupun
dorongan lainnya yang berupa perhatian dan pengawasan.
Bagi pembelajar yang masih belajar di Madrasah
Ibtidaiyah, terkait masih banyak peserta didik yang masih belum dapat
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai insan yang beragama. Untuk itu penulis mencoba untuk
meneliti bagaimana sebenarnya “Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PAI
DI MI Muhammadiyah Kedunggudel”.
Pada
saat sekarang ini, kenyataan yang kita lihat bahwa tidak banyak peserta didik
yang mempunyai minat untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, masih sedikit sekali
peserta didik yang bisa melaksanakan shalat, mengaji ataupun kegiatan-kegiatan
lain yang berhubungan dengan peribadatan.
Lingkungan
pertama dan utama peserta didik adalah lingkungan keluarga bagi mereka yang
bertempat tinggal di daerah-daerah pedesaan mungkin masih sangat kental dengan
kegiatan keberagamannya, mereka sering mendengar suara-suara azan di masjid, di
mushalla maupun di surau-surau. Sehingga secara spontan mereka langsung
beranjak dari tempatnya dan menuju ke masjid, mushalla maupun ke surau.
Namun
di daerah-daerah perkotaan, karena kesibukan mereka mencari nafkah, pergi pagi
pulang sore atau malam bahkan sampai pagi lagi, kadang tidak pernah mendengar
azan. Oleh sebab itu perlu adanya rangsangan dari dalam, motivasi serta
dukungan untuk mempelajari agama yang digunakan dalam lingkungan masing-masing
keluarga. Supaya mereka menyadari bagaimana pentingnya pendidikan kepada Allah
SWT yang merupakan modal dasar untuk mencapai sukses.
Dalam
pendidikan non formal, sholat ataupun mengaji merupakan kegiatan langsung yang
bisa di wujudkan dalam lingkungan keluarga sehingga suatu keluarga akan memperoleh
keamanan dan ketenangan jiwa dalam mengarungi bahtera kehidupan yang penuh
dengan gelombang dan ombak yang suatu saat dapat menghanyutkan bahtera
tersebut.
Lingkungan
sekolah juga di duga dapat menentukan kemampuan siswa dalam mempelajari
bidang-bidang keagamaan, sekolah-sekolah yang berada dilingkungan perkotaan
haruslah dapat membagi waktu antara pelajaran umum dengan pelajaran-pelajaran
keagamaan yang telah di cantumkan dalam kurikulum sekolah, sehingga pelajaran
agama di sekolah tersebut tidak terbengkalai atau di lalaikan.
Setiap
individu memiliki keinginan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih. Namun harus pula di dukung oleh iman dan taqwa sebagai
pendukung dalam kehidupan yang lebih baik lagi.
B. Rumusan Masalah
Berangkat
dari problematika latar belakang tersebut di atas, maka kita temukan berbagai
macam rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengapa minat para siswa dapat
mempengaruhi pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kedunggudel?
2. Bagaimana cara membangkitkan minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kedunggudel?
3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah
mempelajari Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kedunggudel?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini diperlukan pembatasan masalah agar
masalah yang diteliti menjadi lebih fokus dan jelas. Peneliti memfokuskan
penelitian pada “Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran PAI” apakah minat
para siswa dapat mempengaruhi pelajaran Pendidikan Agama Islam , selain itu
penelitian ini difokuskan untuk mencari cara dalam membangkitkan minat belajar
anak- anak, sekaligus untuk mengetahui hasil yang akan dicapai setelah adanya
cara-cara yang sudah diterapkan dalam mengajar Pendidikan Agama Islam di
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kedunggudel sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik dan dapat
mempengaruhi pada perubahan akhlak peserta didik.
D.
Kegunaan Penelitian
Segala
sesuatu yang kita lakukan haruslah mempunyai target yang akan di capai. Namun
target pencapaian itu bukanlah yang pertama dan utama, yang penting adalah
bagaimana proses dari pada pencapaian target tersebut.
Adapun
kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Secara Teorits
Dari
penelitian ini diharapkan supaya adanya kepedulian kita sebagai peserta didik
maupun sebagai guru pembina untuk lebih mengutamakan pendidikan agama Islam
yang sering dinomor duakan atau dianak tirikan dan semoga tinjauan-tinjauan
yang lebih luas dan spesifik dari karya ilmiah ini dapat lebih memberikan
banyak manfaat bagi pembaca dan yang perduli terhadap perkembangan dan
peningkatan manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa.
2.
Secara Praktis
Adalah
untuk dapat memelihara sekapur sirih dari sebuah ketimpangan-ketimpangan yang
ada dalam kancah kehidupan bermasyarakat. Kiranya sebuah problem-problem yang
ada disekitar kita haruslah dapat kita tolerir keberadaannya dan merupakan
tanggung jawab kita bersama untuk saling ingat mengingatkan, nasehat menasehati.
Oleh sebab itu penelitian ini dapat menjadi pedoman kita dalam menyikapi
permasalahan apapun yang terbentang didepan mata kita, agar kita tidak hanya
terjerat dengan pendidikan umum yang menjanjikan kehidupan serba indah dan
gemerlapan dan kelihatan tidak memiliki kekurangan sedikitpun.
E. Penelitian Terdahulu
Hasil-hasil penelitian terdahulu/Kajian
Empirik. Bagian ini memuat tentang fakta-faktaa atau hasil kajian empirik
yang relevan dengan judul/topik penelitian. Hasil-hasil penelitian terdahulu
sangat berguna bagi calon peneliti, khususnya didalam melihat tentang adanya
celah penelitian atau riset gap yang bersumber dari jurnal penelitian.
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah
menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan
penenlitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian
terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tau
tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda. Oleh
karena itu peneliti memilih masalah tentang :
1. Penelitian
Abdul Rohim (2011) Pengaruh minat belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada bidang studi PAI di SMP Dwi Putra Ciputat
Penelitian
ini terfokus pada bidang studi PAI, yang bertujuan untuk mengantarkan siswa
agar lebih mengetahui dan memahami tata cara yang berkaitan dengan perubahan
seorang muslim baik yang berhubungan dengan Tuhan, manusia dan alam sehinggan
dapat tercapai tujuan dari pembelajaran.[1]
2. Urwatul Wusqo (2004) yang berjudul
: Studi Tentang Minat Belajar Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Di SMKN 1 SELONG Tahun
Pembelajaran 2004/2005. Minat belajar siswa timbul karena adanya
factor internal seperti kemauan diri sendiri dan adanya rasa butuh terhadap
pelajaran Penddan Agama Islam untuk dapat menjalankan kewajibannya sebagai
makhluk.
3.
Sri Sukayati (2011), Upaya Meningkatkan
Minat Belajar dan Hasil Belajar PAI Kelas V melalui Strategi Pembelajaran
Inquiri (Studi Tindakan Kelas di SD Bolo 2 Demak)[2]
F. Sistematika Pembahasan
Adapan sistematika pembahasan skripsi
ini akan disusun menjadi tiga bagian yaitu :
A. Bagian
muka yang terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman nota dinas,
halaman dewan penguji, halaman motto, halaman kata pengantar dan halaman daftar
isi.
B. Bagian
isi yang meliputi empat bab yaitu :
BAB II
: Kajian Pustaka menjelaskan
tentang pengertian minat, hal-hal yang berhubungan dengan bidang studi Pendidikan
Agama Islam, hubungan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Kedunggudel.
BAB III : Metodologi
Penelitian meliputi , tujuan penelitian, tempat dan waktu
penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik cuplikan,
teknik pengumpulan data, validitas data dan
teknik analisis data.
BAB IV : Merupakan laporan tentang masalah
yang akan dibahas meliputi :
A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah
Kedunggudel
B. Dekskripsi Hasi Penelitian
BAB V : Berisi kesimpulan, saran dan
penutup.
C. Bagian
ketiga berisi tentang daftar kepustakaan, lampiran-lampiran, dan daftar ralat.
Demikian sistematika pembahasan yang
penulis pergunakan dalam pembahasan skripsi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORITIS
1.
Pengertian Minat Belajar
Minat secara bahasa
diartikan sebagai keinginan yang kuat, gairah, kesukaan (kecenderungan hati)
kepada sesuatu. Sedangkan secara istilah
minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
Kemudian pengertian
belajar, para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang
berlainan, tetapi pada prinsipnya adalah sama. Untuk lebih jelasnya akan penulis
kemukakan definisi belajar, antara lain sebagi berikut:
a. Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
b.
Belajar adalah perubahan dalam kepribadian
yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang membentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.
Dari beberapa pendapat
mengenai pengertian belajar di atas, dikutip dari buku "Psikologi
Pendidikan" karangan M. Mustaqim dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Suatu aktivitas atau usaha yang disengaja.
b. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan,
berupa sesuatu yang baru baik yang segera nampak atau tersembunyi tetapi juga
hanya berupa penyempurnaan terhadap sesuatu yang pernah dipelajari.
Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan keterampilan jasmani, kecepatan
perseptual, isi ingatan, abilitas berfikir, sikap terhadap nilai nilai dan
inhibisi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan dengan aspek
psikis dan fisik). Perubahan tersebut relatif bersifat konstan
Dari kesemuanya itu
dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar adalah suatu proses atau keinginan
anak didik dalam menerima, merespon, serta menganalisa bahan-bahan pelajaran
yang telah disajikan guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan
pelajaran dan meningkatkan perubahan sikap dan tingkah
laku baik yang berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek.
2. Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat
1 menyebutkan bahwa :
"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" .
Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan MI adalah :
"Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat.
"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" .
Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan MI adalah :
"Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat.
B. KERANGKA BERPIKIR
1.
Minat
anak-anak dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam sangat menentukan siswa-siswi untuk meningkatkan pemahaman,
keimanan, penghayatan, pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta
berakhlah mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Cara membangkitkan minat belajar
siswa dibutuhkan 2 faktor yang mendukung, yaitu :
a. Faktor intern, yaitu faktor yang datang dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti keadaan kesehatannya.
b. Faktor ekstern yaitu faktor yang datang dari
luar siswa antara lain faktor keadaan lingkungan dan usaha guru, meliputi metode
belajar dan strategi belajar yang tepat, menvariasi alat peraga dan juga
mengajak siswa aktif pada kegiatan kemasyarakatan.
3.
Setiap
metode pengajaran yang diterapkan pada setiap pembelajaran,terlebih materi
Pendidikan Agama Islam, maka akan kita temukan berbagai macam hasil yang
dicapai oleh peserta didik, dari cara-cara yang sudah diterapkan tersebut.
|
|
|
|
|
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Pada setiap
penulisan sebuah karya ilmiah tentunya telah memprediksikan sasaran dan tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan penelitian merupakan sebuah target agar data-data
itu dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi barometer dari penyusunan
karya-karya ilmiah selanjutnya. Adapun tujuan dilakukan penelitian tersebut
adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui minat para
siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kedunggudel?
- Untuk mengetahui cara
membangkitkan minat belajar siswa terhadap
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kedunggudel?
- Untuk mengetahui hasil belajar belajar
siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kedunggudel?
B. Tempat
dan Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitian ini adalah di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Kedunggudel Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi.
Menurut hemat penulis penelitian dilakukan disebabkan :
1. Peneliti merupakan penduduk di Desa
tersebut sehingga dipandang perlu untuk mengetahui seberapa besar minat para
siswa mempelajari pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Kedunggudel
2. Adapun waktu penelitian kami lakukan selama enam bulan
setelah disyahkannya proposal ini.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
a.
Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang penulis
gunakan adalah deskriptif kualitatif, karena data yang penulis kumpulkan adalah
data dalam bentuk kata-kata, kalimat, pencatatan dokumen maupun arsip yang
memiliki arti lebih dari sekedar angka dan frekuensi.
b.
Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang penulis
gunakan adalah strategi penelitian Tunggal Terpancang, maksudnya penelitian
yang diarahkan pada riset yang diarahkan pada lokasi yaitu MI Muhammadiyah
Kedunggudel. Tunggal yaitu 1 lokasi MI Muhammadiyah Kedunggudel.Terpancang apa
yang diteliti ,dibatasi pada aspek-aspek yang sudah dipilih.
D. Sumber Data
Yang dimaksud sumber
data dalam penelitian ini adalah obyek dari mana data itu diperoleh (Suharsimi
Arikunto, 1996:114).
Untuk
memperoleh data di atas, penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data,
yaitu :
1.
Sumber data primer
Sumber data primer adalah para informan
2.
Sumber data sekunder
Sumber
data sekundernya adalah berrbagai dokumen-dokumen dan buku-buku teks yang
berkaitan dengan studi minat belajar siswa terhadap mata pelajaran agama Islam
di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kedunggudel
Selain
itu untuk memperoleh data peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas
selama proses belajar mengajar berlangsung dan kegiatan peserta didik di
sekolah.
Karena jenis
data penelitian ini adalah kualitatif, maka data disajikan dalam bentuk kata-kata, kalimat,
narasi, uraian, dan berbagai bentuk pemahaman lainnya. Secara kongkret data
yang dikumpulkan terdiri atas rekaman hasil wawancara (mendalam) dengan
berbagai informan.
E.
Teknik Cuplikan
Dalam penelitian
kualitatif lebih cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif
dengan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan
pribadi peneliti, karakteristik empiris dan lain-lain. Teknik cuplikan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah “purposive sampling” yaitu
menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan
data secara maksimal.
Informan dalam penelitian
kualitatif ini adalah informan kunci yang paling mengetahui serta telah
memahami masalah secara mendalam dan mampu
memberikan informasi dengan benar, lengkap dan akurat.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini, merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu
penelitian yang bersifat ilmiah, bahkan suatu keharusan bagi seorang peneliti
dalam hal ini untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis. Penulis
menggunakan beberapa metode yang kiranya bisa mendukung terlaksananya
penelitian dan pengambilan data tersebut.
Adapun metode-metode yang
penulis gunakan dalam penelitian ini antara
lain :
1.
Metode Interview
Metode
wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu
dan merupakan suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadapa secara fisik. Ahli lain mengatakan bahwa : Interview yang dipandang
sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
dikerjakan secara sistimatis dan berdasar kepada tujuan penyelidikan. Pada
umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab dan
masing-masing dapat menggunakan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar.
Berdasarkan
rumusan pendapat di atas, maka interview sebagai metode penelitian terhadap dua
pihak yang masing-masing pihak mempunyai kedudukan yang berbeda di pihak
peneliti pertama secara langsung memperoleh data dari pihak kedua yang disebut
interview sebagai pemberi jawaban.
Penggunaan
interview dalam penelitian adalah sebagai metode utama dan digunakan untuk
memperoleh data tentang minat siswa untuk mempelajari pendidikan agama Islam di
MI Muhammadiyah Kedunggudel, termasuk hasil pembelajaran yang sudah dicapai
selama proses belajar-mengajar. Untuk memperoleh kedua jenis data tersebut
dapat diwawancarai dengan guru-guru bidang study dan kepala sekolah.
2.
Metode Observasi.
Metode
Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki dalam arti luas. Observasi sebenarnya
tidak hanya terbatas pada
pengamatan
yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bimowalgito : Observasi
merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistimatis dan sengaja
diadakan dengan menggunakan alat indera ( terutama mata ) terhadap
kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi.[11]
Jadi
observasi yang dimaksud di sini setelah pengamatan secara langsung terhadap
obyek penelitian. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data tentang
bagaimana minat siswa untuk mempelajari pendidikan agama Islam di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Kedunggudel.
3.
Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah benda-benda tertulis yang dapat memberikan
berbagai macam keterangan. Ahli lain mengatakan bahwa dokumen dapat pula
berbentuk tulisan, keterangan-keterangan, lembaran-lembaran negara, maupun
benda lainnya.
Selanjutnya Arikunto : Berpendapat bahwa dalam mengadakan
penelitian, penulisan skripsi yang bersumber pada tulisan dalam rangka
operasionalnya, metode dokumentasi ini meneliti benda-benda tertulis yang
berupa buku-buku, doumen-dokumen, notulen rapat dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas
maka yang dimaksud dengan pencatatan dokumen dalam penelitian adalah suatu cara
pengumpulan data berupa keterangan, catatan-catatan penting yang berbentuk
tulisan. Metode dokumen ini digunakan sebagai metode utama dan untuk memperoleh
data tentang keadaan guru bidang study, keadaan murid, metode pembelajaran dan
lain-lain.
G. Validitas data (Trianggulasi Data)
Teknik Triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Triangulasi Data
Teknik
triangulasi data ini sering disebut sebagai triangulasi sumber. Penelti
menggunakan beragam sumber data yang tersedia dengan cara membandingkan hasil
observasi dengan hasil wawancara dan membandingkan informasi yang diperoleh
dengan hasil wawancara dan membandingkan informasi yang diperoleh dari pihak guru,
siswa dan wali murid.
Untuk memperoleh
keabsahan temuan-temuan dan informasi dalam hal pencarian data-data peneliti
mengadakan diskusi dengan guru dan wali murid tentang masalah yang akan dikaji
yaitu studi tentang minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Agama Islam,
hal ini dimaksudkan untuk membahas temuan secara detail dan mendalam.
b.
Trianggulasi
Peneliti
Sebagai peneliti
dalam penelitian kualitatif peneliti akan berusaha memperpanjang kehadiran
peneliti di lapangan, sebagaimana fungsi peneliti dalam penelitian ini adalah
intrumen kunci dalam pengumpulan data. Oleh karena itu semakin lama peneliti di
lapangan, maka semakin banyak data yang diperoleh sehingga kredibilitas data
diharapkan dapat mendekati kebenaran.
E. Teknik Analisis Data
Data yang
sudah terkumpul selama mengadakan penelitian perlu diadakan analisa dengan
cermat, teliti dan ulet sehingga dapat menemukan kesimpulan yang obyektif dari
hasil penelitian yang dimaksud.
Menurut
Bogdan Tylor dikutip oleh Lexi J. Moloeng : Bahwa analisa data sebagai proses
yang terinci. Usaha secara formal untuk menemukan tema dan perumusan ide yang
didasarkan oleh data sebagai usaha untuk memberikan pada tema atas ide
tersebut.
Data
yang terkumpul, kemudian diolah dan dicari hubungannya satu sama lain. Untuk
selanjutnya disusun secara sistematis, logis dan yuridis untuk memperoleh
gambaran umum mengenai minat siswa untuk mempelajari pendidikan agama Islam
pada diri anak dari sekolah untuk menunjang proses pembelajaran pendidikan.
Sedangkan untuk menganalisa data yang diperoleh penulis menetapkan analisa
kualitatif. Dengan demikian data yang terkumpul di bahas, ditafsirkan dan
dikumpulkan secara induktif sehingga dapat diberikan gambaran yang jelas
mengenai hal-hal yang terjadi.
Mengingat
penelitian hanya menampilkan data-data kualitatif, maka penulis menggunakan
analisa data senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai dalam bentuk analisis
induktif. Analisa induktif adalah berangkat dari fakta-fakta yang khusus.
Peristiwa-peristiwa yang kongkrit, kemudian dari fakta-fakta tersebut ditarik
generalisasi atau kesimpulan yang ada/utama.
Analisa
induktif ini digunakan karena berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Prosedur induktif lebih dapat
menemukan kenyataan-kenyataan sebagai yang terdapat dalam data.
2. Analisis induktif lebih dapat membuat
hubungan peneliti responden menjadi eksplisis, dapat dikenal dan akontabel.
3. Analisis induktif demikian lebih
dapat menguraikan latar belakang secara penuh dan dapat membuat tentang ada tidaknya
pengalihan kepada latar yang lain.
4. Analisis induktif lebih dapat
menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
5. Analisis induktif demikian dapat
memperhitungkan nilai-nilai data eksplisis sebagai bagian dari struktif
analisis.
Bertolak
dari pengertian di atas, maka peneliti menggunakan analisa ini untuk
menyimpulkan hasil observasi, angket dan hasil penelitian lainnya.
BAB IV
TIME
SCHEDULE, PEMBIAYAAN DAN DAFTAR PUSTAKA
A. Jadwal Penelitian
Pada
Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke :
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Persiapan
a. Perizinan
b. Penentuan
Lokasi
c. Penetapan
Informan
d. Penyusunan
program
|
√
√
√
√
|
√
|
||
2.
|
Pengumpulan/Analisis
data
a. Wawancara mendalam, observasi langsung,
mencatat dan mengambil arsip dan dokumen, disertai dengan reduksi data serta
verifikasi sementara
b. Review dan refleksi data serta verifikasi
sementara
|
√
|
√
√
|
||
3.
|
Penyusunan
Laporan
a. Penyusunan
laporan awal sementara
b. Review dan
refleksi laporan awal
c. Penyusunan laporan akhir secara sempurna
d. Penggandaan dan penyerahan hasil penelitian
|
√
√
√
|
√
|
B. Pembiayaan
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
1. PROPOSAL
Ø Biaya rental dan print
proposal Rp
100.000
Ø Fotocopi sumber-sumber
tinjauan pustaka Rp 30.000
Ø Fotocopy perbanyak proposal Rp 50.000
2. PENGUMPULAN DATA
Ø Izin penelitian Rp 50.000
Ø Transportasi Rp 50.000
3. ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN
LAPORAN SKRIPSI
Ø Biaya rental dan print Rp
100.000
Ø Penjilidan Rp
150.000
Ø Fotocopy laporan penelitian Rp 50.000
+
Total
Rp 580.000
DAFTAR
PUSTAKA
Kitab Suci Al-Qur’an,Departemen Agama RI,
Surabaya : Penerbit Al-Hidayah
Wayan Nurkencana dan PPN Samartana, Evaluasi Pendidikan, 1986
H. Abu Ahmadi dan Hj. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Bandung : ,Penerbit Rineka Cipta cet. 2001
Hj.Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan Islam, 1996
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Raka sarasem,
Yogyakarta, 1989
Muhaimin, Paradigma Pendidian Islam, 20002
W.J.S. Purwardarminta,Kamus Umum Bahasa Indoensia, 1984
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidian Islam, 1962
Sugoyono , Metode Penelitian Administrasi, Penerbit :
Al-Fabeta Bandung 2003
Sutrisn Hadi, Metodologi Reserch, jilid I, Rineka
Cipta, 1980
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Penerbit, Rineka
Cipta, 1998
Utami Munandar, Psikologi Perkembangan, Gajah Mada, 1990
Koestor Partowisastro, Perkembangan Aktivitas Belajar Anak, Cipta Karya,
1989
Duane Schults, Psikologi Perkembangan Jamuare, Bandung , 1991
Andi Mapiere, Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Usaha Nasional,
Surabaya, 1982
Slameto, Evaluasi Pendidika, Jammare, Bandung, 1998
[1] http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/357
[2] http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/120/jtptiain-gdl-srisukayat-5953-1-srisuka-m.pdf
[3] Tim Prima Pena, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media Press, 2004), hlm.532.
[4] Muhibbin Syah, Psikologi
Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 151.
[5]Daryanto, Belajar dan Mengajar,
(Bandung: Yrama Widya, 2010), hlm. 2.
[6]Nana Syaodih
Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2004), hlm. 155.
[7]H. Mustaqim, Psikologi
Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Fak. Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang, 2008), hlm. 34
[8] Suharsimi Arikunto Prof.Dr. (2010), Op.Cit, hal. 33
[9].
Ibid, hal. 226
[10].
Sutrisno Hadi, Metodologi Reserch, jilid – I, 1980, hal. 136
[11].
Ibid, hal. 54
[12].
Suharsimi Arikunto, Op, Cit, hal. 34
[13].
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 1993, hal. 103
CONTOH SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
Post a Comment
Post a Comment